Spread the love

Sudah dibaca 2478 kali

Upacara Bendera
Upacara pengibaran bendera di Istana Negara, Senin (17/8/2015). (Foto: Billy Antoro)

Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara. Saya tak pernah membayangkan akan berada di sana sebelumnya. Tapi pagi ini, 17 Agustus 2015, saya memang berada di sana. Menghadiri upacara resmi kenegaraan yang megah.

Saya datang sebagai panitia Penganugerahan Pemenang Lomba Sekolah Sehat 2015 yang diselenggarakan Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud. Tugas saya meliput kegiatan itu yang dimulai sejak Ahad malam, 16 Agustus 2015, di Hotel Bumi Wiyata Depok, Jawa Barat. Pesertanya yaitu para pemenang LSS tingkat provinsi dan Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah tingkat Kabupaten/Kota.

Kami berangkat dari Bumi Wiyata pukul 06.00. Tiba di Istana Negara pukul 07.00. Di pintu masuk menuju kompleks Istana, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) menjaga dengan ketat, memeriksa setiap barang bawaan dengan metal detector dan x-ray.

Saya yang memegang kamera diminta memotret sekali sebagai sampel. Barangkalai mereka khawatir kamera saya bisa mengeluarkan bom, batin saya. Saya hendak memotret seorang Paspampres, namun ia segera menghindar. Saya tertawa geli.

Kami kemudian menuju lokasi upacara. Setelah menukar kupon cenderamata berupa tas berisi sejumlah barang, kami menuju tempat yang telah ditentukan, yaitu kursi barisan EE. Lokasinya di sebelah kanan-depan Istana.

Semua peserta upacara, baik di luar dan di dalam lingkungan Istana, mempersiapkan diri. Upacara dimulai beberapa jam lagi. Kami, panitia, kelaparan karena belum sarapan. Teman-teman telah ke sekitar masjid mencari makanan namun tidak dapat. Saya turut mencari dan banyak bertanya tentang keberadaan kantin. Alhamdulillah, setelah melewati jalan berliku, di tengah tatapan Paspampres, saya berhasil menemukan kantin. Saya makan ketoprak dan membeli seplastik gorengan untuk teman-teman.

di Istana Negara

Dalam perjalanan menuju lokasi upacara, saya berupaya menikmati pemandangan lalu lalang orang yang juga akan mengikuti upacara. Ada dua perempuan yang minta saya memotretnya dengan latar mobil kepresidenan yang dijaga dua prajurit. Wartawan media cetak dan elektronik berkumpul dan beberapa di antaranya mewawancarai narasumber. Saya mengambil beberapa gambar suasana ramai itu.

Pukul 09.50, Presiden Joko Widodo beserta Ibu negara dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berserta istri memasuki arena upacara. Prosesi upacara dimulai. Sirene panjang dibunyikan. Meriam berdentam 17 kali dari Lapangan Silang Monas. Lalu pembacaan naskah proklamasi, mengheningkan cipta, pengibaran bendera oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), dan menyanyi lagu oleh kelompok Gita Bahana Nusantara.

Sepanjang acara, saya berada di dekat pagar Istana, membidikkan kamera ke sekeliling arena upacara, terutama lokasi Pak Presiden berada. Sayang saya tidak pakai lensa tele sehingga tidak dapat gambar yang memuaskan.

Ketika upacara berlangsung, kenangan masa lalu melintas di pikiran saya. Dulu, saat duduk di bangku SMK, saya pernah menjadi pasukan pengibar bendera. Yang melatih Paspampres. Bisa dibayangkan bagaimana mereka mengajar; disiplin dan keras. Di antara puluhan personel pengibar bendera, saya terpilih sebagai petugas yang membawa baki bendera.

Upacara peringatan Hari Ulang Tahun RI itu digelar di lapangan upacara Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Sebelum acara dimulai, kami melakukan geladi berkali-kali. Memastikan semua personel bergerak kompak dan tidak melakukan kesalahan. Acara pengibaran bendera berjalan sukses. Rasa bangga membuncah hati. Terlebih saya memiliki peran penting dalam tugas tersebut: membawa baki bendera.

Upacara Detik-detik Proklamasi selesai. Peserta upacara menghambur ke lintasan jalan Istana. Berfoto bersama dan selfie dengan latar Istana Negara, lapangan upacara, dan tiang bendera. Beberapa prajurit diajak berfoto bersama pula.

Setelah selesai, kami kembali ke bus yang diparkir di Monas. Kembali ke Bumi Wiyata. Saya pulang membawa kenangan: di usia setengahnya dari ulang tahun kemerdekaan RI, saya bisa mengikuti upacara di Istana Negara.