8 Perilaku Lelaki yang Tidak Disukai Gadis dan Janda
Sudah dibaca 5100 kali
Di mata perempuan, lelaki itu unik. Mereka punya cara tersendiri dalam menilai lawan jenisnya. Hal inilah yang sering tidak dimengerti laki-laki.
Ada contoh faktual tentang bagaimana laki-laki sulit mengerti cara berpikir perempuan. Di jalan, misalnya, tak jarang terlihat perempuan cantik bergandengan tangan dengan lelaki bermuka pas-pasan. Di pelaminan, sering tampak lelaki biasa bersanding dengan perempuan yang cantiknya luar biasa. Apalagi jika yang melihat fenomena ganjil tapi nyata itu adalah lelaki berparas tampan, hidup mapan, tapi jomblo putus harapan.
Tapi kaum adam sebaiknya tak berpikir bahwa selera perempuan tidak didasari pertimbangan matang. Mereka berpikir sangat masak dalam menentukan pendamping hidupnya. Sebab mereka tahu, seperti slogan sebuah iklan minyak kayu putih, jodoh bukan untuk dicoba-coba. Mahkota mereka bukan barang lelang yang bisa dimiliki kepada penawar tertinggi.
Artinya, pertimbangan perempuan dalam memilih kekasih bisa dinalar oleh setiap lelaki. Terutama dari segi perilaku. Lelaki sebaiknya memahaminya jika tak ingin hidup menjomblo seumur hidup. Berikut ini 8 perilaku laki-laki yang tidak disukai perempuan, baik yang masih gadis maupun yang sudah janda:
1. Malas ibadah
Semua perempuan pengin masuk surga. Makanya, mereka membutuhkan suami yang bisa mendampinginya menuju ke tempat menyenangkan itu. Mereka meletakkan kesalehan beribadah pada poin pertama dalam kriteria calon suami. Cuma lelaki saleh dan rajin ibadah yang bisa menjadi imamnya, minimal imam dalam salat.
Lelaki saleh juga cenderung bijak dalam berucap dan bertindak, mengutamakan ajaran agama dan teladan Nabi Muhammad Saw dalam menyelesaikan persoalan hidup. Sebaliknya, lelaki yang rajin meninggalkan ibadah dan tak saleh akan berpikir dan bertindak berdasarkan nafsu.
Jika Anda lelaki yang malas ibadah, jangan berpikir untuk meminang gadis atau janda saleha. Jangan memaksakan diri. Kalaupun mereka rela menjadi istri Anda, kemungkinan besar hidupnya tidak bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Ia bisa mengikuti jejak Anda malas ibadah dan menjauhi surga.
Cari saja perempuan yang juga malas ibadah. Kemungkinan besar Anda akan mendapatkannya dengan mudah. Perempuan yang malas ibadah, baik gadis maupun janda, akan mudah dirayu dengan materi dan jabatan. Dengan menggunakan dua senjata itu, mereka akan mudah jatuh dalam rayuan gombal Anda.
2. Playboy
Playboy artinya suka berganti pasangan atau pacar. Atau suka menggoda perempuan atas dasar iseng dan senang-senang. Perempuan memandang lelaki playboy adalah orang yang tidak bisa menjaga perasaan perempuan. Suka mempermainkan hati perempuan.
Perempuan butuh lelaki setia yang tak mudah berpindah ke lain hati. Mereka tak ingin, setelah menikah dan punya anak, suaminya berselingkuh, main perempuan, atau melakukan zina dengan pelacur. Begitu banyak istri yang tiba-tiba terkena HIV/AIDS. Penyebabnya tak lain karena suami mereka berzina dengan pelacur atau pekerja seks komersial. Mereka tak ingin hidupnya menderita di dunia lantaran kena penyakit kelamin, HIV/AIDS, atau penyakit mematikan lainnya dan mati masuk neraka.
Kalau Anda lelaki playboy, carilah perempuan yang playgirl. Dijamin hidup Anda dan pasangan akan penuh pergolakan. Atau setidaknya sama-sama paham dengan tabiat masing-masing. Jika Anda selingkuh atau main perempuan (entah dengan istri orang lain atau pelacur), maka Anda pun harus maklum jika istri Anda juga selingkuh dan main lelaki (entah dengan suami orang lain atau gigolo).
Ini tinggal pilihan saja. Mau hidup setia dengan satu pasangan. Atau hidup menderita dengan berganti-ganti pasangan.
3. Penjudi
Penjudi menukar apa saja yang bisa ditukar, tergantung kesepakatan dengan rekan penjudi. Bisa berupa uang, makanan, atau harta lainnya. Perempuan, gadis atau janda, berpikir bahwa bila bersuamikan seorang penjudi, dirinya pada suatu saat akan jadi barang yang ditukar jika uang sudah ludes habis. Bila uang simpanan di bank, perabotan rumah tangga, sertifikat tanah, dan bangunan rumah telah habis digadai. Penjudi hanya memedulikan dirinya sendiri. Melupakan anak dan istri.
Jika Anda penjudi, carilah perempuan yang juga suka judi. Mereka akan rela menghabiskan apapun yang dimiliki untuk kesenangan bersama. Bahkan Anda bisa bahu-membahu dengannya dalam suatu pertandingan di arena judi.
4. Pemabuk
Pemabuk cenderung ingin melupakan, lebih tepatnya lari, dari persoalan dunia. Perempuan berpikir, jika menikah dengan lelaki pemabuk, dirinya suatu saat akan dilupakan. Jika ada masalah rumah tangga, suaminya akan kabur dengan mabuk-mabukan dan kembali dengan membawa masalah baru.
Dengan bersuamikan seorang pemabuk, perempuan tidak akan hidup bahagia. Sepanjang hidupnya dipenuhi masalah yang tak pernah terselesaikan. Makanya, kalau tahu lelaki yang mendekati atau disukainya seorang pemabuk, mereka akan segera menjauh.
Jika Anda pemabuk, carilah perempuan, gadis atau janda, yang juga sama-sama suka mabuk. Jika ada masalah di antara kalian berdua, kalian sudah tahu apa yang akan dilakukan: cari minuman keras atau narkoba, lalu mabuk. Setelah mabuk, kalian akan hidup normal lagi dan jika berbenturan lagi dalam masalah, tak perlu aba-aba: mabuk bersama. Mungkin saat mabuk kalian akan lebih kompak untuk sama-sama lari dari masalah dan kembali setelah efek mabuk habis dengan membawa masalah baru.
5. Perokok
Pada dasarnya perempuan suka dengan keindahan, kebersihan, dan kesehatan. Mereka, gadis ataupun janda, akan sejauh mungkin meletakkan lelaki perokok sebagai pendamping hidupnya. Sebab mereka tahu, perokok cenderung mengabaikan keindahan, kebersihan, dan kesehatan.
Mereka berpikir ke depan bahwa anak yang dikandungnya harus bebas dari zat-zat yang dikandung rokok, baik yang mulai masuk melalui rahimnya maupun setelah anaknya lahir. Mereka berharap lingkungan rumah tangganya bersih dari asap, debu, dan zat berbahaya agar kesehatan orang-orang yang dikasihinya terjaga.
Mereka pun ingin suaminya terjaga dari penyakit mematikan yang sewaktu-waktu mengintai, seperti serangan jantung, kanker, dan stroke. Mereka tak ingin jadi janda apalagi ketika anak-anaknya masih kecil.
Bagaimana dengan perempuan yang mau menikah dengan perokok? Pastilah hati kecilnya ingin setelah menikah suaminya berhenti merokok. Mereka berdoa kepada Tuhan agar suaminya diberi hidayah dan berhenti merokok. Sebab, jika tidak begitu, mereka harus memendam rasa nyaman selama berinteraksi dengan suaminya; mulut, napas, dan badannya berbau rokok.
Jika Anda perokok, lebih baik pilih perempuan yang juga perokok. Dijamin perempuan itu tidak akan menunjukkan perasaan tidak nyaman selama Anda berinteraksi dengannya. Anda pun tidak akan dilarang merokok atau didoakan agar diberi hidayah Tuhan agar berhenti merokok.
Dengan sama-sama perokok, Anda dan pasangan bisa secara berimbang mengalokasikan dana pembelian rokok dalam anggaran rumah tangga. Juga anggaran jika sama-sama terserang penyakit akibat konsumsi rokok.
Atau, jika Anda tetap merokok dan perempuan itu rela menjadi istri Anda, penuhi harapan-harapannya jika ingin dia kelihatan tulus senyum bahagia. Misalnya, sikat gigi sebelum adu bibir, mandi sebelum berhubungan, dan tidak merokok di dekatnya. Percayalah, dia perempuan hebat yang rela memendam kenyamanan hidupnya demi kebahagiaan Anda.
6. Pembohong
Tak ada perempuan yang suka dibohongi. Sebab dibohongi lebih pahit daripada oseng daun pepaya. Mereka membangun relasi berdasarkan kejujuran dan saling percaya. Hanya kepada suaminyalah semua rahasia hidupnya dibuka. Jika suami tidak bisa dipercaya, mereka akan ragu untuk membuka rahasia yang selama ini dipendamnya.
Bersuami pembohong, istri akan bingung dalam bersikap: apakah yang dikatakan suaminya benar dan bisa diikuti? Semua perkataan suaminya bersifat relatif atas kebenaran. Mungkin mereka bisa memaafkan setelah 1-2 kali dibohongi. Berikutnya, mereka tak lagi percaya pada semua perkataan suaminya, meskipun sang suami bersumpah-sumpah.
Jika Anda senang berbohong dan menjadikan aktivitas itu sebagai bumbu perilaku, lebih baik cari gadis atau janda yang juga suka berbohong. Setidaknya dia tidak 100% jujur dalam berkata. Sebab, dengan begitu, kalian akan sama-sama mengerti bahwa dalam berkomunikasi, berbohong adalah bagian dari upaya membuat pasangan percaya. Sehingga kepercayaan yang terbentuk pun tidak 100%. Kalau janji atau perkataan itu terbukti tidak benar, istri tidak begitu kecewa. Bahkan, ia pun akan berpikir untuk membalas agar situasi berimbang. Sampai di sini, maksudnya jika pada akhirnya kena dibohongi istri, Anda tidak boleh kecewa atau marah.
7. Kasar
Kasar dalam berucap dan bersikap. Sebagian lelaki merasa lebih hebat, keren, dan macho kalau ucapan dan sikapnya ditakuti orang lain. Mereka membangun wibawanya di atas kekhawatiran dan ketakutan.
Hal ini tak berlaku pada perempuan. Mereka tidak suka pada kekerasan. Mereka senang diperlakukan lembut, ramah, dan penuh kasih sayang. Mereka tahu, lelaki yang ucapan dan perilakunya kasar tak bisa romantis. Orang yang tidak romantis adalah orang yang tidak punya cinta. Tanpa cinta, bagi perempuan, gadis atau janda, hidup terasa hampa. Seperti sayur tanpa garam.
Jika Anda berucap dan berperilaku kasar, lebih asyik menikah dengan perempuan yang juga berucap dan berperilaku kasar. Anda dan dia akan bebas bereksplorasi kata-kata dan sikap yang kasar. Tak akan ada yang melarang atau memberi ceramah serta nasihat untuk berbuat lebih baik. Sebab, jika Anda berucap dan berlaku kasar, pasangan pun akan melakukan hal sama.
Sepanjang pernikahan, hidup Anda dan dia akan sangat dinamis. Kekerasan jadi bumbu sehari-hari. Nama-nama penghuni kebun binatang berlompatan dari mulut kalian. Bisa jadi perabotan rumah Anda akan cepat berganti; sebulan, seminggu, sehari, atau sejam.
8. Pemalas
Salah satu ciri orang miskin adalah malas berusaha. Mereka enggan bekerja keras tapi ingin dapat hasil besar. Mereka takut rugi tapi ingin hidup untung. Mereka memilih berlaku curang, menipu, dan melakukan berbagai cara agar keinginannya cepat tercapai. Intinya, pemalas tak punya masa depan.
Perempuan ingin hidup berkecukupan, tidak pas-pasan. Makanya mereka senang kepada lelaki pekerja keras. Dengan punya suami yang pekerja keras, mereka punya harapan mengenai hidup yang lebih baik di masa depan.
Jika punya suami pemalas, peran hidup yang dijalaninya akan jadi pekerja paksa. Semua pekerjaan rumah tangga, antara lain mengepel, mencuci, memasak, bahkan menjaga anak, akan dipikul sendirian. Suami tidak peduli. Tak ada perempuan yang ketika menikah jadi korban kerja paksa.
Maka bila Anda pemalas, carilah perempuan yang juga pemalas. Anda tidak akan diomeli sepanjang hari karena kemalasan itu. Anda dan pasangan akan kompak tidak melakukan apa-apa dan sama-sama damai dalam kemalasan itu.
Percayalah, perempuan, gadis dan janda, memerhatikan hal-hal di atas dalam pertimbangannya mencari pendamping hidup. Bagi mereka, punya suami cukup sekali. Sekali punya suami, kesetiaannya akan dipersembahkan kepada lelaki yang dicintainya hingga akhir hayat.
Menikah adalah pilihan. Yang pasti, perilaku Anda akan berubah. Tidak bisa memikirkan diri sendiri. Apalagi kalau sudah punya anak. Persoalannya, Anda akan berubah jadi lebih baik atau sebaliknya. Itu adalah pilihan Anda.
Maka sebelum menikah, matangkan diri Anda lebih dulu. Kalau masih berperilaku seperti disebutkan di atas, jangan salahkan perempuan jika menolak Anda. Lelaki memilih, perempuan menentukan.
Iya.. Saya tidak suka tipe-tipe itu..