Spread the love

Sudah dibaca 3190 kali

Coto Makassar&Ketupat
Coto Makassar dan Ketupat (Foto: Billy)

 Tak afdal rasanya kalau datang ke suatu tempat tidak mencicipi makanan khas di tempat tersebut. Itu salah satu prinsip yang saya pegang tiap berkunjung ke berbagai daerah di nusantara ini. Tak terkecuali saat saya menyambangi Makassar: tak afdal rasanya jika tidak makan Coto Makassar.

Coto sama artinya dengan soto. Berbeda dengan soto di pulau Jawa yang rata-rata menggunakan mie sebagai campuran (Soto Bogor, Soto Surabaya, Soto Lamongan, Soto Kudus), Coto Makassar sama sekali tak melibatkan mie dalam penyajiannya. Menu utama Coto adalah daging atau jeroan. Ketupat dan buras berperan sebagai pelengkap.

Senin siang, 3 Agustus 2015, saya bersama teman mampir ke Rumah Makan Coto Makassar di seberang Pantai Losari. Rumah makan asuhan Haji Usman ini berada tepat di mulut Jalan Datu Museng, sebuah jalan yang di sisi kanan-kirinya berdiri lapak dan rumah makan khas Makassar. Di muka jalan itu berdiri gapura bertuliskan “Kawasan Kuliner Makassar”.

Siang itu suasana rumah makan begitu ramai. Maklum, pada awal Agustus ini, Kota Makassar kebanjiran ratusan ribu pendatang; sekitar 200 ribu peserta Muktamar Muhammadiyah dan 8 ribu peserta Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). Jadi, di berbagai tempat belanja dan rumah makan, baik siang maupun malam, selalu ramai oleh kunjungan mereka.

Daftar Harga
Daftar Harga 999. Haji Usman sedang menjadi teller. (Foto: Billy)

Selain itu, rumah makan ini menyajikan banyak pilihan makanan khas Makassar, di antaranya Pisang Ijo, Pallu Butung, dan Coto Makassar—sayang tidak ada Sup Konro. Makanan dan minuman lain pun tersedia seperti baso, ikan bakar, dan es teler.

Saya memesan Coto Makassar dan Es Pisang Ijo. Untuk Coto, pelayan bertanya mau pilih daging atau campur. Jika memilih daging, maka coto yang kita makan adalah daging sapi. Kalau memilih campur, maka isi coto selain daging adalah jeroan sapi seperti babat, ati, dan usus. Saya pilih campur.

Pisang Ijo adalah pisang nangka yang dibalut tepung berwarna hijau dan dicampur es. Rasanya sangat segar jika dinikmati di siang hari. Di sini, ukuran pisangnya tergolong jumbo. Jadi, setelah makan Coto dan Pisang Ijo, dijamin perut kenyang.

Es Pisang Ijo
Es Pisang Ijo (Foto: Billy)

Karena suasana rumah makan ramai, pesanan baru tiba sekitar 15 menit kemudian. Sebelum makan, saya campur Coto dengan ketupat. Di sini, selain ketupat, ada pula buras. Bedanya, jika bungkus ketupat adalah daun kelapa, bungkus buras adalah daun pisang. Keduanya sama-sama terbuat dari beras.

Coto Makassar di sini lumayan enak. Harganya pun cukup terjangkau; Rp19.000. Ketupatnya Rp2.000 per buah. Sementara harga Pisang ijo Rp15.000 per porsi. Sangat rekomendasi bagi Anda yang sedang berada di sekitar Pantai Losari.

Nama Rumah Makan  : 999

Alamat                         : Jl. Somba Opu No. 271, Makassar, Sulawesi Selatan

Telepon                       : (0411) 5235999

Rumah Makan 999
Rumah Makan 999 (Foto: Billy)