Spread the love

Sudah dibaca 1537 kali

Akhirnya Pemilihan Umum untuk memilih presiden negeri ini terjadi juga. Pada 8 Juli 2009, rakyat Indonesia berduyun-duyun ke Tempat Pemungutan Suara untuk memilih presiden dan wakil presiden dambaan hati.

 

Kendati masih diwarnai persoalan seputar Daftar Calon Tetap, sebagaimana terjadi pada pemilihan legislatif 9 April lampau, Pemilu tetap berjalan lancar. Dua hari sebelum pemilu, Mahkamah Konstitusi menyelesaikan persoalan DPT dengan mensyahkan penggunaan Kartu Tanda Penduduk bagi warga yang belum tercantum dalam DPT. Warga tersebut dapat memilih dengan menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga kepada petugas TPS.

 

Berbeda dengan Pemilu 2004, pada Pemilu kali ini rakyat menyontreng kartu pemilih, tidak lagi mencoblos. Tiga presiden dan calon presiden berada dalam kartu tersebut. Nomor 1 pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subiyanto yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Nomor 2 pasangan incumbent Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono yang diusung Partai Demokrat. Nomor 3 pasangan Jusuf Kalla-Wiranto yang diusung Partai Golongan Karya dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

 

Saya sendiri menyontreng di TPS 03, RW 01 Kelurahan/Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Lokasi TPS tepat di taman depan kantor camat Duren Sawit. Saat datang sekitar pukul 11.00, suasana TPS sepi. Bukan tidak ada yang memilih, namun memang begitulah kondisinya. Warga memanfaatkan waktu memilih antara pukul 08.00 sampai 13.00 dengan sebaik-baiknya. Supaya tidak antre dan menumpuk.

 

Sepertinya ada perbaikan dalam pencantuman DPT kali ini. Kalau pada Pemilu legislatif lalu, enam tetangga saya tak terdaftar dalam DPT, kali ini mereka terdaftar semua.

 

Semoga pemilu tahun ini memunculkan Presiden dan Wakil Presiden yang amanah. Menepati janji-janji yang telah diucapkan. Mereka bersedia berkorban demi kepentingan rakyat. Bagi yang tak terpilih berlapang dada dan terus berjuang memenuhi kepentingan rakyat di luar kekuasaan.

 

Duren Sawit, Jakarta Timur. 8 Juli 2009