Self Editing (Swasunting)
Sudah dibaca 991 kali
Sobat literasi, setelah membuat tulisan, jangan langsung kirim ke media massa, penerbit, atau blog! Periksa dulu tulisan Sobat. Cek dulu apakah sudah tidak ada lagi yang perlu diperbaiki. Nah, proses kita mengoreksi dan memperbaiki naskah tulisan namanya self editing atau swasunting. Dalam self editing, ada dua hal yang perlu dikoreksi, yaitu teknis penulisan dan substansi.
Setidaknya ada enam hal yang perlu diperhatikan dalam swasunting terkait teknis penulisan:
1. Salah ketik (Typo)
Periksa ejaan kata. Jangan sampai ada huruf yang terselip sehingga terbaca salah. Jangan malas untuk menyisir tiap kata.
2.Tanda baca
Pastikan penggunaan tanda titik, koma, tanda tanya, atau tanda seru sudah benar. Pahami aturan penggunaannya.
3. Periksa Diksi
Pastikan kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu istilah sudah tepat. Pemilihan kata (diksi) yang tidak tepat akan menimbulkan kesalahan persepsi pembaca. Jika ragu dengan arti atau makna sebuah kata, jangan ragu untuk buka kamus. Kita punya Kamus Besar Bahasa Indonesia yang bisa diakses secara daring.
4. Periksa kalimat
Pastikan kalimat yang ditulis mewakili fakta, suasana, atau perilaku tertentu sehingga mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca. Naskah yang bagus ditulis singkat, padat, dan jelas. Kalimatnya ekonomis dan tidak bertele-tele.
5. Periksa paragraf
Sebuah paragraf memuat satu pikiran utama dan beberapa kalimat penjelas. Paragraf terdiri dari rangkaian kalimat yang runtut dan saling menjelaskan. Jadi, jika pada suatu paragraf terasa ada hal yang kurang pas atau membingungkan, jangan ragu untuk menyuntingnya.
6. Periksa koherensi antarparagraf
Naskah yang bagus memiliki rangakaian paragraf yang saling terhubung dan membentuk makna tertentu yang mudah dipahami pembaca. Tiap paragraf memiliki peran penting masing-masing. Jika salah satunya hilang, naskah akan terasa aneh dan tidak enak dibaca.
Terkait substansi tulisan, Sobat perlu perhatikan beberapa hal berikut:
1. Tema
Apakah naskah yang sudah ditulis sesuai dengan tema yang diangkat. Jangan sampai naskah keluar dari tema yang ditulis, atau tercampur dengan tema lain. Kalau memang terasa tema naskah yang kita tulis, tidak usaha segan-segan untuk memotongnya.
2. Data
Pastikan data yang digunakan akurat, aktual, dan terpercaya. Akurat artinya tepat, tidak ada kesalahan sekecil apapun. Ia bersifat faktual. Misalnya, kita mengutip teks dari sebuah buku. Pastikan judul, nama penulis, penerbit, dan tahun terbitnya ditulis di naskah atau daftar pustaka.
Aktual artinya yang terbaru atau hasil final. Data yang kita gunakan bukan data lawas yang dapat dikoreksi kesahihahnnya.
Terpercaya berarti berasal dari sumber resmi, didapat dari proses atau metode yang dapat dipertanggungjawabkan.
Demikian tips self editing dari saya. Semoga bermanfaat. Tetap membaca, terus berkarya, dan salam literasi!
Leave a Reply