Spread the love

Sudah dibaca 12391 kali

Kid City, Kerangka Tyrex

Ingin liburan sambil belajar tentang binatang purbakala? Datang saja ke Kid City di Trans Mart Tangerang yang berada di pinggir Jalan Raya Cikokol, Tangerang, eks Carrefour Cikokol. Jangan lupa ajak keluarga! Di lantai 4 hypermart ini, Anda dan keluarga akan diajak berkenalan dengan beraneka ragam dinosaurus.

Sebut saja Pterodactyl yang tengah menggantung di langit. Binatang bersayap itu menyambut pengunjung saat menaiki lantai 4  dengan eskalator. Tyrannosaurus alias Tyrex berdiri gagah dengan giginya yang besar dan suaranya yang menggema. Atau Brachiosaurus, dinosaurus berleher panjang, yang menggerak-gerakkan lehernya sembari bersuara parau ketika pengunjung melewatinya.

Bertema Jurrasic Adventure, arena Kid City didesain berbentuk taman. Ada 13 wahana permainan yang melingkari taman; Speedy Coaster, Poison Tower, Happy Tree, Barn Yard, Driving School, Rockin’ Tug, Force One Coaster, Sky Rider, Mini Train, Carousel, Baby Dinoland, Softplay, dan Game Zone. Arena bermain juga dilengkapi dengan Food Area dan Party Area.

Kid City, with tyrexKalau ingin menikmati semua wahana, kita tinggal membeli kartu deposit. Kartu berisi deposit dana yang bisa kita beli dan isi (top up) di kasir. Jika kita pertama kali datang, kita harus membeli kartu perdana. Ada beberapa paket pembelian kartu perdana. Untuk paket pembelian Rp50.000, misalnya, harga kartu Rp10.000 dengan saldo Rp40.000. Untuk paket Rp100.000, kartu gratis dengan saldo Rp100.000. Untuk paket Rp200.000 dan Rp500.000, masing-masing kartu gratis dengan saldo Rp220.000 dan Rp600.000. Kartu berlaku hingga 2 tahun.

Saat akan bermain di wahana, ada penjaga ramah yang akan meminta kartu tersebut. Kartu digesek ke alat gesek dan nilainya berkurang sesuai dengan harga wahana.

Ahad, 20 September 2015, lalu saya, istri, dan anak kami Kirana menyambangi Kid City. Sebelumnya Ana, panggilan akrab Kirana, telah mengetahui berbagai jenis dinosaurus dari buku. Kami ingin mengenalkannya dengan dinosaurus lebih dekat.

Selama berkeliling arena bermain, Ana segan, lebih tepatnya takut, jika melewati jalan yang ditunggui Brachiosaurus. Mungkin ia takut pada lehernya yang bergerak-gerak dan suaranya yang parau. Ia memilih berputar untuk menghindari lintasan itu. Saya katakan pada istri bahwa Ana telah memasuki sarang yang salah. Kami hanya tertawa.

Senang naik kereta, wahana pertama yang dinaiki Ana adalah Mini Train. Ia tak menduga bahwa kereta yang dinaikinya melintasi area taman yang berisi dinosaurus dan tumbuhan purbakala. Ia menjerit minta berhenti ketika kereta melewati dinosaurus berleher agak panjang, mungkin Oviraptor. Untung Mbak penjaga mau menemaninya naik kereta sehingga ia naik kereta hingga putaran terakhir.

Kid City, Kirana in Mini Train
Takut dengan dinosaurus yang menghadang, Kirana naik Mini Train ditemani penjaga.

Wahana kedua yang dinaiki Ana adalah Sky Reader. Semacam pesawat berputar. Di wahana ini ia begitu menikmati karena tak ada wujud dinosaurus di dekatnya.

Namun wahana berikutnya membuatnya kembali berteriak minta berhenti dan teriak “tolong”. Ia naik wahana Rockin’ Tug. Wahana ini kelihatannya begitu bersahabat: hanya perahu besar yang bergerak sesuai lintasan. Ternyata, saat wahana diaktifkan, pagar pembatas merebah. Kapal bergerak tak hanya satu arah, melainkan berputar. Ana berteriak minta tolong—ia menyebut kata “tolong” seperti orang yang membutuhkan pertolongan—membuat penjaga panik dan petugas keamanan di dekatnya khawatir. Saya berkata kepada penjaga agar melanjutkan permainan. Saya ingin Ana “menikmati” suasana takut dan berdamai dengannya.

Istri saya mengingatkan cerita beberapa bulan lalu ketika kapal kami melaju di atas Laut Jawa meninggalkan Pulau Tidung menuju Pantai Marina Ancol. Di tengah laut badai menggulung. Kapal bergoyang hebat seperti melompat-lompat di atas kasur. Tak seperti anak-anak lain yang adem ayem, Ana berteriak histeris. Teriak “tolong” dan minta turun. Saya berusaha menenangkannya. Namun guncangan kapal yang hebat bermenit-menit membuat isi perut saya ikut bergoyang. Akhirnya saya muntah diikuti Ana.

Kid City, Kirana n Mom
Kirana dan uminya di penangkaran dinosaurus

Jadi seharusnya Ana tenang-tenang saja di atas perahu Rockin’ Tug. Sebab perahu sebenarnya pernah ia “taklukkan”.

Selesai naik perahu, kami menyarankan Ana naik Speedy Coaster. Coaster ini berupa mobil yang bergerak di atas rel melintasi kerangka dinosaurus. Mungkin karena melihat kerangka raksasa itu ia enggan menaiki wahana ini.

Kami kembali berkeliling wahana. Mengambil foto di kawasan penangkaran bayi dinosaurus, di bawah Tyrex, dan di dekat tanaman purba. Kami kemudian main permainan pemadam kebakaran. Permainan unik ini tak pernah saya temukan di tempat bermain lainnya. Kita berlaku sebagai pemadam kebakaran yang menyemprotkan air ke tempat kebakaran; rumah, gedung, dll. Air yang disemprotkan benar-benar air!

Kid City, Kirana in Dad
Bergaya

Untuk melatih ketangkasan, saya dan istri bermain bola basket sedangkan Ana main pukul katak. Setelah isi kartu deposit habis, kami menukar tiket yang kami dapat dari sejumlah wahana permainan. Tiket bisa ditukar dengan barang sesuai dengan jumlah tiket yang didapat.

Secara umum, semuanya menyenangkan. Cuma satu yang membuat kami penasaran, yaitu ingin melihat Force One Coaster berjalan. Lintasan coaster ini tak hanya di dalam area Kid City, melainkan hingga keluar gedung.

Begitulah. Kid City memberikan sensasi tersendiri bagi para pengunjungnya. Mau lihat dinosaurus? Datang saja ke sini!*